Apa dan Mengapa?

Sesaat sebelum seorang Pendeta senior meninggal dunia, saya sempat mengunjungi dia dan bertanya kepadanya, “Pak Pendeta, setelah Engkau pergi, ke manakah gerejamu ini akan pergi?” Setelah lama kebingungan, dia menjawab, “Saya sendiri tidak tahu, gereja ini akan pergi ke mana.”

Abad ke-20 ini akan segera menjadi sejarah, dan abad ke-21 sudah berada di ambang pintu. Di luar gereja, kita melihat arus pemikiran yang diwarnai oleh filsafat Gerakan Zaman Baru (New Age Movement) dan Postmodernisme sedang mengancam iman Kristen. Sementara itu, di dalam gereja, orang Kristen sendiri tidak lagi mengindahkan Firman Tuhan, dan hanya memuaskan diri sendiri dengan menjadikan acara kebaktian semata-mata sebagai suatu sarana hiburan.

Adakah orang yang meratapi keadaan anak-anak Tuhan sekarang ini? Di manakah nabi-nabi seperti Yeremia, yang dapat melihat malapetaka yang sedang menunggu kaum Israel? Di manakah suara-suara seperti Yohanes Pembaptis yang berani menegur raja yang berdosa? Bukankah negara kita yang disebut negara Pancasila telah menyatakan ketidakmampuannya dalam menjalankan semua prinsip agama, baik kesucian, keadilan, maupun kasih di dalam hidup bermasyarakat? Apakah fungsi gereja? Di manakah suara kita sebagai anak-anak Tuhan? Siapakah yang mempunyai iman yang bertanggung jawab? Siapakah yang masih memberitakan Injil kepada sesamanya?

Kiranya Tuhan memberkati buku kecil ini, dan membuka pengertian kita semua untuk ikut terjun ke dalam gerakan di mana kita melihat ada jejak kaki Tuhan dan pimpinan Roh Kudus di dalamnya. Amin.

Surabaya, Agustus 1999
Stephen Tong